Monday, December 26, 2011

Like and Dislike

Posted by rismawid at 10:53 AM 0 comments
Seperti storytlling gue sebelumnya yang punya judul "our difference" hal-hal kecil dan sepele yang kadang menghambat proses pendewasaan diri, dan gue bilang itu sungguh tak ada pengaruhnya terhadap kuantitas cinta gue terhadapnya. Oke let see!!!

Memang betul perbedaan sudah bisa gue tekan sedemikian rupa pengaruhnya terhadap our relationship, sejauh ini tak ada lagi perdebatan mengenai perbedaan kita, kita sudah sama-sama bisa saling memahami perbedaan masing-masing, tapi untuk urusan like and dislike rasanya ga pernah ada titik temu, dari pertama menjalin hal inilah yang selalu kita perdebatkan.

Mengurangi perdebatan tentang like and dislike dibutuhkan tingkat kesadaran yang sangat tinggi, bagaimana tidak, like and dislike adalah hak setiap manusia, jika itu hanya berkaitan dengan hobi atau fanatisme itu bukanlah suatu masalah tapi jika urusannya sudah dengan "someone elese" apa iya itu bukan masalah?

"yes, i know she is your friend, or maybe your best friend, but please i really don't like if you show off your relationship with her in front of me, it's very hurting".

Kau tahu sendiri apa alasanku begitu, ini bukan masalah logic or unlogic, ini masalah like and dislike.
Sadarlah my dear, cinta bukan accounting dimana debet kredit harus selalu balance.
Kau mana bisa memaksa aku harus sepertimu, itu mengekang hak namanya.
Kau tak pernah mengekangku, melarang-larang aku, bahkan jealous terhadap teman pria ku pun kau sangat jarang, lalu kau menuntut aku seperti itu juga??? bukannya sejauh ini aku pun begitu???
Permintaanku terhadapmu tidaklah sulit, dan ini masih dalam ukuran logic, aku ga minta kau putus tali pertemanan, aku hanya minta sadarlah ketika berbuat sesuatu yang berkaitan dengan teman wanitamu yang kau kagumi itu, dan ingatlah "aku ada" dan sebaiknya "please be careful with my heart"

Oh what the hell is it? kenapa jadi curcol sih gue, akh bodo amat ini kan blog gue, bukan jejaring social
Ok back to topic, jadi menurut gue untuk case ini haruslah banyak banyak SADAR, sadar akan perasaan pasangan, sadar akan kekurangan pasangan dalam arti pasanganmu itu bukan malaikat sayang, dia ga sehebat itu untuk ngadepin hal-hal sepele yang menggerogoti jumlah kesabaran, dan yang ga kalah penting adalah jika memang masih cinta pasangan sudah sepantasnya rasa melindungi dan tidak ingin meyakiti itu akan muncul dengan sendirinya, lalu bagaimana dengan pria yang sudah dikasih tahu itu menyakitkan namun tetap dilakukan dan memaksa sang perempuan untuk berpikir logic "come on baby... she's just my friend"
"YA GUE ITU DIA TEMEN LU, TAPI GUE GAK SUKA!!! APA??? MAU BILANG GUE GA LOGIC??? TERSERAH....
Betul-betul Perdebatan yang ga akan ada habisnya bukan????


Thursday, December 15, 2011

Go Marsha Go

Posted by rismawid at 9:57 PM 0 comments


i really love my lil sister, her name is Marsha Dhia Qaisara. i dont know how to explain my happiness when she was born, i feel got new life, new hope, new spirit. Thank's Ya Alloh
my bored about my home has been treated.
you will become a pretty girl, become a smart girl, i will always be there, i will always guide you, i will always teach you about the love of Alloh, about song of Holy Qur'an, and all about a beautiful world.

Wednesday, December 7, 2011

cita-cita yang tak boleh direnggut

Posted by rismawid at 11:42 PM 0 comments
menjadi ibu rumah tangga bukanlah cita-citaku, jadi sales/purchasing pun bukanlah cita-citaku.
aku tak pandai berbisnis, pun tak mau hanya berdiam diri mengharap dihujani hak.
aku wanita, kewajibanku akan duniawi tak sebesar pria, aku tak minta emansipasi aku hanya mau keadilan.

daun gugur satu-satu semua terjadi karena ijin Alloh, umurku bertambah satu-satu pun karea ijin Alloh.
sudah berapa tahun aku bukan kanak lagi
hidup hanya menunda kekalahan, dengan kerendahan ilmu

apa itu filosofi menanan dan menuai
kini aku hanya seonggok daging tak begitu bernilai
orang pun memandang tak dengan kedua matanya

lelah menanti senja ke peraduan
bercanda dengan matahari di kesunyian
sampai akhirnya mengucap menyerah

cinta, dengan segala cinta bangunkan aku
tiupkan nafas perjuangan ke ubun-ubunku
sampai akhirnya aku mampu bangkit dan mulai merangkak

ini ceritanya gue mau coba bikin sajak, tapi hasilnya kok jadi begini yak??!!

Family Gathering

Posted by rismawid at 10:43 PM 0 comments
 Siangnya capek-capek, bergaya sana bergaya sini, sampe kucel sekucel kucelnya.

 malemnya, saltum daaahh, orang lain sih padda dress up banget, lah kita ya ampun, ngasal banget

 tapi masih ada aja yang sempet2nya curi curi jepret, padahal lagi ga bagus banget

dan pagi-pagi nya, ga mandi ga apa minta di jepret-jepret sok sok an jadi poto model, yay

Saturday, December 3, 2011

suami sepertimu, pantaskah kami berbangga!!

Posted by rismawid at 11:04 PM 0 comments
Niatnya malam ini mau bikin cerpen, tapi ada sesuatu yang bergolak di hati dan pikiran yang ga bisa gue tahan lagi pengen segera gue muntahin. Ehm maaf seribu maaf ini bukan bergosip juga bukan bergunjing, hanya mau berbagi rasa saja.

Pria oh pria, sosok kuat nan gagah, imam sejati, panutan istri dan anak, penopang ekonomi keluarga karena memang sudah kewajibanmu wahai pria yang menyandang gelar menikah untuk menafkahi anak istri. Tanggung jawabmu sungguh luar biasa besar wahai pria, aku sebagai wanita salut dan bangga terhadap pria seperti itu.

Pria cerdas dan penuh inisiatif sungguh tak terelakkan, kharisma mu akan muncul dengan sendirinya, kau aplikasikan semua ilmu yang kau punya dalam kehidupanmu, pengetahuanmu bagai lentera di hidupmu yang selalu menjagamu tetap bersinar, ketangguhanmu melawan arus kehidupan telah melahirkan tangan baja yang hangat. Itu fikirku.

Kau bercerita betapa kau menyayangi anak-anakmu, betapa kau bekerja keras demi selalu ingin mencukupi segala kebutuhan anak-anakmu, betapa kau sangat memaksakan melungakan waktu untuk sekedar berjalan-jalan ke taman bermain bersama anak-anakmu, air mukamu bersinar-sinar ketika kau bercerita pengalaman paling menarik ketika mengajak anak-anakmu bermain ke TMII, kau tertawa terpingkal-pingkal ketika flash back konyolnya si sulung yang takut di cium lumba-lumba saat kau ajak ke Gelanggang Samudera, subhanalloh kau sangat mencintai keluargamu. Itu fikirku.

Tapi tolong jelaskan wahai pria, dalam sepersekian detik semua kekagumanku runtuh tak bersisa dan perasaan benci mendominasi isi kepala dan hatiku, pandanganku terhadapmu berbalik 180 derajat, sadarkah kau pria apa yang telah kau perbuat? apa yang telah kau katakan? rupanya aku terlalu cepat mengambil kesimpulan yang salah tentang dirimu, semua fikirku tentang dirimu jelas salah tak terbantahkan.

Apa alasanmu untuk tidak menghormati istrimu? apa alasanmu untuk tidak pernah bangga terhadapnya? apa alasanmu membuka aib dia? bukannya dia yang menyempurnakan hidupmu? bukannya istrimu yang menghadiahimu kado paling ajaib yang kau miliki saat ini? bukannya istrimu juga yang mati-matian melahirkan anak-anak yang amat kau sayangi? apa alasanmu mengatakan dia tidaklah penting dalam hidupmu? demi Tuhan dan demi anak-anakmu kawan, jangan pernah kau berbuat curang terhadap istrimu, dia yang menghadirkan kebahagiaan sempurna di hidupmu, dia orang pertama yang harus dihormati anak-anakmu, sadar kawan, tak bisa aku membayangkan sakitnya perasaan istrimu andai dia tahu betapa kau tak pernah membanggakannya.

Maaf  kawan, aku kecewa terhadapmu.


Sunday, November 20, 2011

Mahadahsyat Ikhlas

Posted by rismawid at 9:17 PM 0 comments
Thanks God, hari ini kau lancarkan segala urusan di kator, hotel dapet, intepreter dapet, vehicle dapet, driver ok, walaupun hasil trial masih belum ok, tapi yang penting bisa keep on touch with my blog, menyenangkan sekali rasanya, kangeeeeennn lama tak bersua dimari...

Banyak yang pingin gue tumpahin disini, 3 minggu gue bergelut dengan dunia yang sebelumnya belum pernah gue nyebur langsung kedalamnya, banyak pengalaman baru, ketemu orang-orang baru, kenal orang-orang baru, dapat ilmu baru pastinya, suka duka nyampur aduk, pusing, capek, lelah, kesel, senang, senyum, malu, nano-nano banget rasanya, tapi gue ikhlas, dan sungguh mahadahsyat ikhlas itu, nikmat di hati, dingin di otak, damai di jiwa, tak peduli setan dibelakang gue nyabik-nyabik mood gue, ga peduli kamar gue tampak seperti gudang belakang rumah, tak peduli jejak kaki kotor bertebaran, gue hanya ingin menikmati relaksasi 3 minggu yang tak ada hentinya.

Monday, November 7, 2011

Hancurkan Belenggu Pegawai

Posted by rismawid at 12:55 PM 0 comments
sejak dari tulisan ini gue terbitakan, maka gue berjanji sama diri gue sendiri, tsaaaahhhh
paling lama 5 tahun lagi gue copot atribut pegawai dalam diri gue, melangkah menjadi entrepreneur.
 أمين يا روبل الأمين





Sunday, October 23, 2011

Kang, kapan atuh ke Indonesia

Posted by rismawid at 1:54 PM 0 comments
Bad boys yang satu ini sungguh bikin gue merinding, kesetrum, decak-decak, jingkrak-jingkrak, manggut-manggut, teriak histeris, panas dingin, huh ga tau kata apalagi yang tepat buat gambarin suasana hati gue kalo ketemu tu makhluk adam. Ganteng engga, manis engga, cute apalagi, tapi aduh lagi-lagi ga bisa gw gambarin ni manusia yang pasti dia bikin gue kelepek-kelepek. Suaranya itu hot chocolate banget, tatapannya menusuk, tampangnya radikal, body muscle bertattoo, all off dia looks like pria jantan penyayang kaum hawa (sotoy banget gue)!!

Pria kelahiran Inggris, 13 Februari 1974 ini sering melantunkan lagu-lagu Frank Sinatra, dan selalu terlihat lebih sexy jika model video clipnya itu wanita, ya tentu lah gimana engga, setiap adegannya “hot". Ya itulah dia tak lain dan tak hanya, dia adalah.....



Monday, October 17, 2011

Misteri Hilangnya 45

Posted by rismawid at 6:33 PM 0 comments

Dari judul kayanya udah keren banget, kaya mau nyeritain suatu kejadian horror atau kejadian zaman kemerdekaan, padahal taraaaaammmm gue disini mau nyeritain sesosok bus yang setiap hari gue naikin yang biasa mengantar gue dari Tebet ke Cawang.

Entah apa yang terjadi sama itu bus, udah sedari minggu lalu ini bus ga datang pada jam biasanya, pun ga datang lebih pagi atau lebih siang dari biasanya, bus 45 benar-benar lenyap. Nyaris 40 menit gue menunggu tapi itu bus tak kunjung datang juga, akhirnya gue putusin naik bus 57 jurusan Pulo Gadung, toh sama-sama lewat Cawang daripada gue naik taksi ga ikhlas banget masih pagi udah Rp.10,000 aja yang biasanya merogoh kocek Rp.2,000 untuk bisa sampai ke Cawang.

Semacam sudah hukum alam, setiap bus jurusan Jakarta utara dan sekitarnya kalau ga banyak penggemarnya itu ajaib, dan kalau mereka ga ngetem di stasiun Cawang nunggu kereta datang itu sepertinya dosa, so kebayang dong itu bus dalam tiga menit udah penuh sesak seperti wafer astor yang berjejer didalam toples, panas, pengap, bau, berdesak-desakan, kadang terjadi beberapa pelecehan, seperti orang gendut sabotase ruang sempit orang kurus, abang-abang nguap depan muka, ketek orang tepat berada di atas kepala, yang paling parah adalah tangan-tangan setan yang gerayangan masuk tas “dasar copet sialan”, dan tolong dibayangkan juga kondisi yang sebelumnya fresh, wangi, dandan rapi, muka ngecling lengkap dengan bedak dan lipstick, rambut tersisir rapi, pakaian necis rapi pula, tapi ketika keluar dari bus nista tersebut lihatlah perubahannya, yang akan keluar adalah sesosok manusia dengan muka kinclong, rambut aga berantakan dan baju basah penuh keringat, tentu saja tidak wangi lagi, tak ketinggalan bibir manyun dan kadang disertai sumpah serapah. Inilah yang gue alami 3 hari belakangan ini.

Hari pertama gue masih pergi di jam yang normal yaitu 06.50, jam yang mepet memang, mengingat mobil jemputan gue akan tiba di Cawang pukul 07.10, kalau naik bus 45 itu akan tiba di Cawang 07.00~07.05, gue masih punya sisa waktu 5 menit sebelum mobil jemputan tiba, tapi hari itu gue ga naik bus 45, karena gue pikir gue telat dan bus 45 mungkin udah lewat, akhirnya gue putusin naik bus 57 tepat jam 07.00, sampai Cawang 07.15, mobil jemputan belum tiba, entahlah kadang juga dia suka telat.

Hari kedua, gue pergi lebih pagi 10 menit dari normalnya yaitu jam 06.40, tidak terlalu mepet dan harusnya gue bisa naik bus 45, tapi aktualnya sama dengan hari sebelumnya, bus 45 tak kunjung datang sampai jam 07.00, dan terpaksa gue naik 57 yang ga manusiawi, sampai Cawang mobil jemputan baru tiba dan semua penumpang sudah masuk di dalam, mobil baru akan bergerak maju, itungannya gue belum telat karena masih keburuuuuu.

Hari ketiga, gue pergi lebih pagi 15 menit dari hari kedua atau 30 menit dari jam normal yaitu 06.20, sangat pagi, orang-orang yang biasa gue temui di jam normal belum ada yang nampak, tapi apa yang terjadi, Tuhan ini apa lagi??? Gue tak juga melihat satu pun bus 45 lewat halte dimana gue nunggu, dan gue terpaksa mengalami lagi pengalaman buruk naik bus 57 yang dua hari lalu gue tumpangi, sampai Cawang jam 07.10 dan mobil jemputan sudah tiba, dan konon katanya sudah 2 menit diam menunggu gue. Kali ini itungannya telat serta mengundang komentar salah satu senior gue di mobil jemputan.

Ini jelas bukan kesalahan gue sepenuhnya, karena dari hari ke hari gue berangkat lebih pagi dan lebih pagi, namun itulah fakta yang terjadi, bus 45 lenyap sehingga memaksa gue harus naik bus-bus yang itungannya nista, seperti bus 57, bus P02, bus P55, dan tentu saja bus 89, semua bus tersebut kalau poisinya belum miring ke kiri maka haram hukumnya untuk mereka melanjutkan perjalanan. Menyikapi masalah ini gue belum terpikir jalan keluarnya apakah gue harus beralih ke bussway atau mulai mencicil sepeda motor, atau nyari pacar baru yang berkarir sebagai tukang ojek.


Sunday, October 16, 2011

Our Difference

Posted by rismawid at 5:41 PM 0 comments
Perbedaan, satu kata yang punya arti sangat luas bahkan saking luasnya bisa membuat recok sesuatu yang sudah dibangun dengan indah menjadi runtuh seketika, satu alasan yang di kumandangkan "perbedaan", tapi bukannya dunia ini akan sangat membosankan jika semua yang mengisi di dalamnya terlahir dan diciptakan sama??? jawaban pribadi gue adalah Ya, kenapa? karena gue sangat menyukai perbedaan, dari perbedaan banyak knowledge yang bisa diserap, dengan perbedaan gue bisa tau siapa gue ini, dan perbedaan pula lah yang mendewasakan diri gue, karena perbedaan itu indah dan mematikan maka hiasi dan rawatlah perbedaan itu dengan kedewasaan, kasih sayang, sikap toleransi, sikap menghargai dan memberi.

"Gue dan Pacar Tercinta"
Secara kasat mata tentu saja sudah terlihat betapa bedanya kita, off course lah gue cewek dia cowok, dari awal bertemu kita sudah berbeda, semakin jauh mengenal semakin banyak pula perbedaan dalam diri kita, menyebalkan sih, tapi apakah itu masalah? "Tidak" buat gue ga ada yang salah dari perbedaan.
Gue suka Persib, dia tidak
Dia suka Arema, gue engga
Dia ga suka supporter Persib, sayangnya gue ga dislike tuh sama supporter Arema
Dia suka Messi, gue sangat benci
Gue suka Madrid, dia engga
Dia senang memuji Barca, gue menganggap Barca club paling hina di seluruh dunia
Gue suka Jammie Cullum, dia menganggap lagu-lagunya Jammie susah dinikmati
Dia game maniak, gue berpendapat nge game adalah kegiatan paling ga berguna
Gue suka teh tawar, dia suka teh manis
Sejauh ini sedari November 2009 hanya perbedaan-perbedaan ini yang gue anggap sangat signifikan, ukuran signifikan setiap orang tentu berbeda, tapi menurut gue inilah beberapa perbedaan yang sulit sekali untuk bisa disamakan. Tapi apalah arti segelintir perbedaan tersebut dalam suatu pondasi yang tengah kita bangun bersama, gue akan tetap memelihara perbedaan tersebut tanpa mengurangi setetes pun perasaan cinta gue terhadap dia, biarlah perbedaan itu tetap terawat dan kita anggap sebagai warna warni kehidupan.


Friday, October 14, 2011

Aku Mau Hak ku

Posted by rismawid at 7:34 PM 1 comments
 Oleh : @rissmot
(Cerpen yang ga tau kapan bisa di terbitkan).



"Istrimu mau ga ya berbagi suami denganku?"

Kalimat itu terlontar begitu saja ketika aku sedang asik chating dengan kaka kelasku dulu semasa aku kuliah, Banyu hanya memberi jawaban tanda tanya.
"Kamu kenapa Amira?"
"Aku mau menikah, tapi denganmu"
"Kenapa aku?"
"Karena selain pacarku Dimas aku cuma mau kamu."
"Apa yang harus aku katakan sama istriku?"
"Tak perlu bicara apa-apa, biar aku yang meminta izin"
"Silahkan kalau Rini mengizinkan"
"Ok"
Aku pun menyudahi obrolan ngaco kita, ya memang ngaco tapi akhirnya jadi terpikir.


Saturday, October 8, 2011

86

Posted by rismawid at 2:58 PM 0 comments
86, lagi-lagi judul yang menggelitik, sama seperti novel pertamanya ENTROK, tapi kali ini aku tertarik membeli novel 86 bukan hanya karena penasaran tapi aku merasa berkewajiban membeli novel-novel karangan Okky Madasari setelah Entrok novel pertamanya membuat aku kagum dan memutuskan untuk mengoleksi semua hasil goresan pemikiran Okky Madasari.

Apa itu 86? tahun kelahiran? angka genap? 86 sama dengan mengerti, salah satu kata sandi dalam kepolisian, namun dalam novel ini kata 86 dibuat sedemikian populer di berbagai kalangan, 86 di sama artikan dengan cincai atau beres.
Isi keseluruhan novel ini merupakan sarkasme untuk institusi keadilan, perihal laku koruptif sangat menonjol dalam novel ini, mulai dari makelar perkara sampai gembong sabu-sabu, semua legal jika sudah 86, benar-benar memprihatinkan.

Praktek korupsi, suap menyuap, menjadi pemandangan biasa bahkan sudah membudaya dan mendarah daging di tubuh setiap insan yang serakah, memilih jalan pintas dan menghalalkan segala cara demi suatu kemenangan, tidak hanya terjadi di kota besar tapi sudah beranak pinang ke daerah-daerah bahkan pedesaan.

Sunday, October 2, 2011

suatu pagi di bus kota P41 (ngecling)

Posted by rismawid at 7:49 PM 0 comments



Oh yeeaah pagi ini aku dapet duduk, no problemo lah walopun tepat di dekat pintu.
seperti biasa ini bus kalo ga penuh sesak ya ajaib namanya, untung masih pagi dan untung halte tempat aku turun hanya 3 km dari depan jalan tempat tinggalku.
Dan taraaam inilah stasiun KA Cawang dimana sejuta umat akan menyerbu bus-bus yang lagi pada ngopi di pagi hari alias ngetem. perjalanan pun dengan senang hati terpaksa dihentikan karena sang bus mau narik penumpang lagi neng.
"Ini ke Uki ya?" tiba-tiba ada pria lumayan ngecling berdiri di depanku dan bertanya, jarang-jarang nih dapet rejeki liat yang bening di bus jelek. Doi lumayan tinggi dengan ID card menggantung di leher, seolah memberi informasi pada setiap orang kalo doi salah satu karyawan di maskapai penerbangan Garuda.
 "Iya" menjawab alakadarnya dan seperlunya, dengan tampang datar masih membalut diri dengan sok judes, padahal dalam hati bergumam, "ga salah ada cowo bening di bis butut begini"
"Kerja mba?"
"Iya"
"Kerja dimana?"
"Cibitung"
"Oh Lumayan jauh ya, bidang apa?" senyumnya hmmm vanilla late banget
"Hhmmm begitulah" aku pun balas senyumannya.
"Lulusan mana mba?"
"Ilmu Hukum Unkris" dengan bangga aku lantunkan setiap artikulasi dengan benar.
"Wooow, berarti sekarang di legal dong?" doi tampak tekesima, yess!!
"Emmmm engga juga, saya sales di salah satu Japan Trading Company"
"Multinational company dong?" aduh plis deh, pertanyaannya itu, yaiyalah namanya Japan Company secara otomatis emang multinational comapany, ga perlu lah konfoirmasi lagi, tapi ga apa-apa deh namanya juga basa basi.
"Saya kebetulan di penerbangan, ini juga mau turun di Halim" tanpa ditanya udah ngasih pengumuman.
"ooh" singkat padat dan entah jelas atau engga.
"Gini ya kalo pagi, desak-desakan di bis" emang lu pikir kalo siang ga desak-desakkan gitu? ini Jakarta bung, ga ada matinya ni kota, ga ada sepinya kecuali lebaran dan musim mudik.
"Males juga ya tiap pagi begini, biasanya sih saya bawa mobil sendiri, hari ini lagi pengen coba naek KA trus nyambung bus, hmm dan ternyata lumayan menyiksa" hoeeexxx sumpah mati gue ga nanya, cuih mau pamer lu? ga minat gue...
Aku hanya tersenyum getir mendengar pengakuan si pria ngecling.
"Kebetulan di kantor saya lagi butuh banyak karyawan, kalau minat dan suka traveling bisa coba apply!! boleh minta no. hp?"
"Ah makasih ga usah, saya enjoy kerja sebagai sales panci di multinational company dan tiap hari naik bus, mari mas" Aku pun berdiri dari tempat dudukku dan bersiap untuk turun di halte biasa aku menunggu mobil antar jemput kantor.
Dalam hati aku sungguh menyayangkan sikap pamer si pria ngecling tadi, padahal tanpa dia pamer pun aku sudah menaruh respect terhadapnya, tapi hanya karena nila semobil rusak susu seisi bus. Andai saja dia tidak melakukan tindakan pamer, mungkin sekedar no. hp bisa lah kita bertukar.

Untuk para pria, hal yang paling bisa membunuhmu ketika sedang melakukan trial pasar adalah bermulut besar dan memamerkan sesuatu lewat perkataan. Wanita tidak butuh itu, biarkan kami tahu kemapananmu dari penglihatan kami sendiri.

Selalu Ada Cerita

Posted by rismawid at 4:05 PM 0 comments
Aku selalu ingin bercerita setiap hal yang terjadi di sekelilingku day to day, hour to hour, minute to minute, second to sencond. Di setiap hembusan napas makhluk hidup pasti menyimpan cerita. Dimulai dari tulisan ini, tulisan yang biasa saja aku akan memulai storytelling ku, karena menurutku menulis adalah hal paling positif ketika kita mendapati sesuatu yang berbenturan dengan hati nurani kita.

Tulis apapun yang ingin aku tulis, mengungkapkan apapun yang mengganjal dihatiku, membiarkan pikiranku terbang merangkai kata demi kata yang akan aku tuangkan. Bagus atau jelek itu belakangan yang penting bisa cerita aja dulu :)

ENTROK

Posted by rismawid at 3:18 PM 0 comments
Entrok, judul novel ini begitu asing ketika aku melihatnya di deretan rak toko buku Gramedia, aneh dan bikin penasaran, tanpa pikir panjang ku raih buku tersebut untuk membaca sinopsisnya. hmmm masih tak menjelaskan apa itu entrok, kusimpan lagi buku tersebut namun tetap menbayangi pikiranku sampai suatu hari aku melihat di timeline retweets gramedia yang menyebutkan "kasus Munir mengingatkan pada sosok Marni pada novel Entrok". Munir?? sehebat apa Marni ini?? rasa penasaran itu lah yang mendorong aku malam itu juga bergerak ke Gramedia Semanggi demi Entrok.

Ahiii bukunya tinggal satu, itu pun udah agak buluk dan udah ga di plastikin, tapi yaudahlah selama halamannya masih komplit tetap aku beli.

GREAT, wow, Huh, Fyuuuhhh, kata-kata itu yang bisa aku lontarkan untuk bukunya Okky Madasari yang satu ini, kisah demi kisah diceritakan dengan lugas tanpa bahasa yang bertele-tele, setiap kejadian terasa sangat nyata, aku sangat terbawa dalam cerita tersebut, serasa ikut hidup di jaman taun 60an. Emosi, marah, tarik napas panjang, ngelus dada, sampai menitikkan air mata aku di buatnya.

PKI, Aparat Loreng yang keparat, kesewenang-wenangan penguasa orde baru, semua benar-benar terasa menyakiti nurani, tapi semangat juang Marni dan Rahayu membuat aku merasa kuat.

Aku ga akan bercerita panjang lebar tentang isi novel tersebut, jika kamu merasa masih punya rasa nasionalis dan hati nurani, tak ada salahnya menyisihkan sedikit waktumu untuk membaca novel Entrok.



Friday, June 3, 2011

Bahasa Indonesia Hukum

Posted by rismawid at 11:44 PM 0 comments
Kemajemukan adat, budaya, suku, ras, dan bahasa di Indonesia telah melahirkan pertanyaan tentang pandangan bahasa hukum terhadap masalah bahasa Indonesia.

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Dengan memperhatikan Sumpah Pemuda yang teksnya dibacakan pada 28 Oktober 1928 dan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebelum dan sesudah amandemen (ke-4), juga Undang-Undang terkait lainya, dapat disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai :
1.      Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
2.      Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Dan sekaligus mempunyai fungsi / peran sebagai :
  1. Bahasa Pengantar Pendidikan
  2. Bahasa Resmi Kenegaraan
  3. Bahasa Administrasi Pembangunan
  4. Bahasa Ilmu, Teknologi dan Budaya

Sebagai anak bangsa kita telah bersumpah setia untuk bersatu nusa, bersatu bangsa, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia. Ada kekeliruan dalam kita memahami makna persatuan itu, yaitu seakan-akan bersatu dalam uniformitas, termasuk dalam soal bahasa. Salah paham itu tercermin antara lain dalam lagu yang biasa kita nyanyikan, yaitu “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa kita”. Akibatnya, sumpah pemuda kita maknai hanya mengenal satu bahasa saja, yaitu bahasa Indonesia, dengan mengabaikan dan menafikan bahasa-bahasa daerah yang demikian banyak jumlahnya. Padahal, teks asli sumpah pemuda itu menyatakan bahwa kita “menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan”. Artinya, bahasa Indonesia itu adalah bahasa persatuan, bukan satu-satunya bahasa yang diakui oleh bangsa dan negara.

Kita perlua mengoreksi kesalahpahaman itu dengan menegaskan kembali bahwa kita harus bersatu sebagai bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyan “bhineka-tunggal-ika”. Keanekaragaman bahasa, kemajemukan anutan agama, etnis dan bahkan perbedaan rasial, merupakan kekayaan budaya bangsa kita yang tidak ternilai. Akan tetapi di tengah keanekaan itu, kita telah bertekad untuk bersatu seperti tercermin dalam sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”. Kita bersatu dalam keragaman, “unity in diversity”, “bhinneka tunggal ika”. Dalam semangat persatuan itu, kita beraneka ragam. Kita beraneka, tetapi tetap kokoh bersatu.

Setelah masa reformasi dan terjadinya perubahan (amandemen) UUD 1945, semangat persatuan dalam keragaman itu kembali dipertegas dalam rumusan pasal-pasal konstitusi kita. Prinsip otonomi daerah yang sangat luas kita terapkan. Bahkan satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat istimewa seperti Papua, Aceh, dan Yogaykarta, atau pemerintahan daerah yang bersifat khusus seperti DKI Jakarta, diberi ruang untuk tidak seragam atau diberi kesempatan untuk mempunyai ciri-ciri yang khusus atau istimewa, yang berbeda dari daerah-daerah lain pada umumnya. Demikian pula, kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat di seluruh nusantara diperkenankan untuk hidup sesuai dengan keasliannya masing-masing. Pasal 18B ayat (2) UUD 1945 menegaskan, “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya, sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dalam undang-undang”.


Makna Pasal 32 dan Pasal 36 UUD 1945

Kutipan :
       Pasal 32 UUD 1945 Sebelum amandemen :
            Pemerintah Memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia

       Pasal 32 UUD 1945 Ammandemen IV :
            (1) Negara Memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan   
                  menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
                  budayanya.
            (2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional

        Pasal 36 UUD 45 : Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia

Dengan diadakannya penegasan mengenai status bahasa daerah dalam hubungannya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahwa dengan semangat untuk menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tidak berarti bahwa bahasa daerah diabaikan. Karena itu, dalam Pasal 32 ayat (2) UUD 1945 ditegaskan, “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Dengan perkataan lain, semangat keanekaan atau kemajemukan kembali diberi tekanan dalam rangka pembinaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam wujudnya yang paling konkrit, prinsip kebersatuan dan persatuan itu juga dimaterialisasikan dalam konsepsi tentang negara konstitusional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. UUD 1945 yang di dalamnya terkandung roh Pancasila itu merupakan piagam pemersatu untuk tiap warga negara, sebagai satu bangsa yang hidup dalam kesatuan wadah NKRI. Di dalam UUD 1945 itu, segala hak dan kewajiban kita sebagai warga negara dipersamakan satu dengan yang lain antar sesama warga negara. Sebagai warga masyarakat, kita beraneka, tetapi sebagai warga negara segala hak dan kewajiban kita sama satu dengan yang lain.

Dalam perkembangannya Bahasa Indonesia memiliki sifat yang dinamis sedemikian rupa sehingga dalam perjalanannya jumlah perbendaharaan kosa kata di dalam Bahasa Indonesia selalu bertambah. Penambahan ini bersumber dari beragam bahasa daerah dan bahasa asing yang diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Tentunya dalam dinamika perkembangan akan menjadi masalah jika masyarakat (warga negara) Indonesia kurang memiliki kesadaran dalam hal pemahaman tentang kedudukan serta fungsi / peran Bahasa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Dan akan semakin menjadi masalah jika penyerapan bahasa daerah maupun bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia berjalan tanpa suatu kaidah / aturan yang resmi. Oleh sebab itu hal penting yang diperlukan dalam pemeliharaan Bahasa Indonesia untuk dapat mempunyai jaminan kelangsungan dan keberadaannya sesuai kedudukan serta fungsi / peran  -nya adalah peranan Pemerintah dalam mengatur penggunaan bahasa supaya tidak muncul atau timbul persaingan-persaingan bebas tentang penggunaan Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah maupun Bahasa Asing.


 Kesimpulan

  1. Keberadaan Bahasa Indonesia dari sejarahnya telah dipilih oleh para pendiri negara Indonesia Sebagai bahasa persatuan sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 (de facto) dan sebagai Bahasa Negara sejak diterbitkannya Undang-Undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 (de jure).
  2. Dalam perkembangannya ditengah-tengah perkembangan bahasa-bahasa lain di dunia sangat mungkin penggunaannya menjadi kalah dalam persaingan bebas. Hal ini tentunya akan menjadi masalah bukan hanya bagi kelangsungan bahasa itu sendiri, melainkan masalah bagi kelangsungan Negara Indonesia.
3.      Sangat sulit bahkan hampir mustahil jika negara Indonesia dalam hal mempertahankan kelangsungan kehidupannya tidak mempertahankan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Hukum. Sebab setiap negara harus memiliki tata hukumnya sendiri, dan hukum tersebut haruslah dapat diterima dan dimengerti oleh setiap warga negaranya.
4.      Sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Dasar 1945 tentang cita-cita dan tujuan negara Indonesia dalam kaitannya dengan penggunaan Bahasa Indonesia oleh segenap warga negara Indonesia yang majemuk ini, sangat diperlukan peran pemerintah dalam mengatur penggunaannya supaya keberadaan Bahasa Indonesia dapat terpelihara dan berkembang sebagaimana mestinya.

 

Hot Tea Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos