Lagi, lagi, lagi, dan lagi. Janji, janji, janji, dan janji lagi. Satu kali pun tak ada yang kau tepati, dalih-dalih kebetulan, lagi-lagi kau ingkari janji. Janji lagi, ingkar lagi, marah lagi, bertengkar lagi, berkali-kali tak ada habisnya. Aku bukan negara, kita tak terikat secara perdata ataupun pidana, lalu kenapa aku meuntutmu berjanji. Bodoh. Bodoh bukan main aku, untuk apa aku berbuat begitu? kau bukan siapaku, tak ada hal ihwal apa pun yang mengikat kita. Kau berhak menggunakan waktu dan inginmu sesuka hatimu. Lalu kenapa aku harus marah ketika kau ingkari janji yang kutuntut darimu? Ah tolol sekali aku.
Coba tegaskan padaku, kita memang tak terikat apapun bukan? tak kusangka aku sebodoh ini, bertahun-tahun memposisikan diri sebagai negara dan punya peraturan hukum. Lalu kau warga negara yang diwajibkan mengikuti semua hukum yang berlaku di negaraku. Ingin lari meninggalakan planet ini rasanya jika ingat betapa bodohnya aku.