again my cerpen
Kidung itu hilang begitu saja ketika tanpa disengaja ia melihat sosok seorang kawan lama. Hanya kawan lama padahal. Tapi bisa memperbaiki suasana hatinya yang sedari pagi sudah dirundung mendung. Kawan lama ini rupanya tau betul bagaimana memperlakukan wanita, mungkin itulah sebabnya ia masih saja melajang di usianya yang hampir menginjak 35 tahun.
Diam-diam Tiani menyimpan kecewa demi kecewa, tanpa pernah bisa ia jabarkan, kenapa harus kecewa diam-diam? hatimu seluas apa bisa menyimpan kecewa begitu banyaknya? Tiani hanya menggeleng. Mahameru sempurna bagiku, aku tetap ingin mendakinya walau harus kecewa diam-diam. Fajar itu sudah dinikamati banyak wanita, dia terlalu nikmat. Aku tak mau dia. Biaralah aku setia pada beribu-ribu kecewaku.
Kidung itu hilang begitu saja ketika tanpa disengaja ia melihat sosok seorang kawan lama. Hanya kawan lama padahal. Tapi bisa memperbaiki suasana hatinya yang sedari pagi sudah dirundung mendung. Kawan lama ini rupanya tau betul bagaimana memperlakukan wanita, mungkin itulah sebabnya ia masih saja melajang di usianya yang hampir menginjak 35 tahun.
Diam-diam Tiani menyimpan kecewa demi kecewa, tanpa pernah bisa ia jabarkan, kenapa harus kecewa diam-diam? hatimu seluas apa bisa menyimpan kecewa begitu banyaknya? Tiani hanya menggeleng. Mahameru sempurna bagiku, aku tetap ingin mendakinya walau harus kecewa diam-diam. Fajar itu sudah dinikamati banyak wanita, dia terlalu nikmat. Aku tak mau dia. Biaralah aku setia pada beribu-ribu kecewaku.
0 comments:
Post a Comment
silahkan anda berkomentar