Wednesday, July 16, 2014

my 1st time president's election

Posted by rismawid at 4:16 PM
Hello,
9-Juli seluruh warga Indonesia tentunya yang tidak memilih menjadi golput sangat menanti-nanti hari itu. Yap pemilihan presiden untuk perode 2014-2019. Ini adalah kali pertama gue pergi ke TPS untuk mendapatkan hak gue dalam pemilihan presiden.

Kali pertama? yang bener lu? baru dapet KTP apa lu?
Wew! off course BIG NO, di usia gue yang emm get closer with 30 yaaa ga mungkin lah gue baru punya KTP. Seumur hidup gue ini adalah kedua kalinya gue menerima undangan dalam pemilu presiden. Yang nyata-nyata pertama adalah tahun 2009, dimana saat itu dimenangkan SBY dan beliau menjabat sebagai presiden untuk yang kedua kalinya. Dan pemilu 2009 gue memilih golput.

Gue sih ga ngerti-ngerti banget sama politik, tapi yang pasti pemilu 2009 nyaris tak ada semangat untuk ikut pesta demokrasi. Ketika pemilu 2004 gue masih duduk di bangku SMA, tentunya belum 17 tahun, tapi gue melihat sosiologis orang-orang dewasa di sekitar gue pada saat itu, mereka gegap gempita menyuarakan haknya dan mempercayakan negara tercinta ini untuk dipimpin oleh SBY. Saat itu gue belum begitu paham apa sih bagusnya SBY? kenapa pada milih dia? ah sudahlah lagian gue ga tertarik juga bicara masalah politik. Pertanyaan itu pun akhirnya gue biarkan sampai gue dewasa dan mendapat KTP.

2004-2009, siklus kehidupan gue dari remaja menuju dewasa muda. Nyaris tak peduli sama sekali dengan birokrasi pemerintah dan segala macam hal-hal yang berkaitan dengan pemerintah. Yang gue tau cuma kuliah dan cepetan lulus biar kerja dan punya duit. 2008 akhir setelah lulus dari kuliah yang pertama, gue putuskan melanjutkan lagi kuliah di jurusan yang boleh dibilang ga ada sambung menyambungnya sama jurusan gue sebelumnya.

2009 adalah tempat kuliah baru, jurusan kuliah baru, teman baru, tempat tinggal baru dan teman dekat baru sedikit banyak membuka jalan pikiran dan mata gue. Apa yang gue rasakan dari 2004-2009 rupanya tak begitu membuat hasrat berpesta demokrasi mencuat, gue cukup bosan dengan 5 tahun itu. dan pilihan golput lah yang menjadi keputusan gue, tanpa peduli siapa pemenang pemilu tersebut dan apa yang Ia janjikan saat campaign, bodo amat persetan lah, yang ngegaji gue juga bukan presiden.

2009-2014, siklus kehidupan gue dari dewasa muda menuju UP (Usia Panik), apasih yang gue rasain dari hasil pemilu 2009? nothing aja sih sepertinya. Di tahun ini gue mulai agak peduli sama berita-berita di berbagai media, gue mulai sering baca buku-buku masa lalu (haduh kapan bisa move on coba!), maksudnya buku sejarah, mulai risih dan jengah sama birokrasi, apalagi ketika berkesempatan ngunjungin negeri tetangga, HUH rasanya panas banget hati, kenapa sih negara gue yang katanya tanah subur rakyat makmur kok bisa ketinggalan maju sama negara kecil macem Singapura, belum lagi ketika Timnas takluk di bukit jalil Malaysia, asli gue nangis!! jijik rasanya menyaksikan berita-berita kebodohan, kejahatan, kekerasan, kelicikan, ketidakberdayaan. Entah apa yang membuat hati gue kok tiba-tiba peduli sih sama masalah gituan. Gue sih mendeskripsikan itu sebagai pendewasaan dan kemanusiaan, ya kali gue juga ga paham.

Dari serentetan kebencian gue terhadap system negara tercinta ini membuat hati gue beranjak bangun dan rasanya ingin sekali ada kata "perubahan", peduli setan siapapun pemimpinnya, yang pasti gue rindu negara yang didefinisikan oleh Plato. Maka dari situlah 09 Juli gue sekeluarga berangkat pagi-pagi dari rumah menuju TPS untuk menyampaikan keinginan kami akan perubahan.

Negara yang dipenuhi oleh kebajikan dan kebaikan adalah negara yang bersendikan keadilan, kearifan, keberanian atau semangat dan pengendalian diri dalam menjaga keselarasan dan keserasian hidup bernegara. Hal itu akan mewujudkan kesenangan dan kebahagiaan hidup bagi setiap warga negaranya.
-Plato-

Kantor, 16 Jul'14

0 comments:

Post a Comment

silahkan anda berkomentar


 

Hot Tea Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos