Sunday, July 27, 2014

18 Mei

Posted by rismawid at 12:56 PM
Diterik siang panas bercucur dahaga aku membayangkan mendung 18 Mei
Kala itu semua terasa kelabu, murung, muram
Ada seutas dusta di bola mata dan ujung garis bibirnya
Aku masih berharap itu mimpi
Tapi.....

Hatiku ada dua, yang satu penakut tapi selalu benar, yang satunya pemberani tapi sering kali salah
Kala itu si penakut dipaksa membawa esensi benarnya tapi berwujud pemberani
Si pemberani tak kuasa menutupi gemetar bibir yang ketakutan melihat kebenaran
Maka.... pintu itu tetap ku ketuk

Benar saja, ada sesuatu yang pahit lebih pahit dari bir hitam yang sudah basi
Terpikir untuk berhenti menenggak sesuatu yang pahit dan basi
Tapi tubuh sudah terlalu lama teracuni sesuatu yang pahit dan basi
Apalagi yang bisa mengeluarkan racun-racun itu?
Sudahlah aku tak bisa lagi berfikir

Memangnya kemana otakku?
Otakku sudah lama dimakan ikan, menenggelamkannya ke dasar palung
Jika saja lautan tak memiliki palung dan ikan, mungkin otakku tak akan menjadi kotoran disana.
Dan kau, kau mungkin sudah terbebas dariku jika saja otakku masih disini

Ah cinta....
Baunya seperti wewangian pasar tradisional


private room, 27-Jul'14

0 comments:

Post a Comment

silahkan anda berkomentar


 

Hot Tea Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos