Sebuah bebuka dalam bukunya, ia menuliskan segala macam bentuk kebetulan. “Maka bila ciuman di bawah hujan sampai di tanganmu, semoga kau percaya bahwa ini adalah suatu kebetulan yang bukan kebetulan". Ya Tuhan andai saja Lan Fang masih terjaga di dunia ini, maka gue ingin sekali berteriak, bersorak penuh suka cita. Gue mention twit nya, atau mungkin gue kirim postcard ke rumahnya untuk mengekspresikan betapa gue senang dan mengamini kebetulan ini. Ya kau benar Lan Fang, menemukan ciuman di bawah hujan ini menganut sebuah proses kebetulan.
Hari Minggu siang gue pergi ke Kokas bareng
sang pacar, niat banget nonton Insidious, karena menunggu pintu teater 1 dibuka
kira-kira 30 menitan, maka kami pun berjalan2 dulu lah mutar-mutar mall. Memang
sudah menjadi budaya gue kalo menunggu sesuatu itu sasaran utama pasti cari
toko buku, ga perlu beli tapi sekedar baca-baca sinopsis aja udah cukup killing
time.
Dan masuklah gue ke sebuah toko buku
independent gitu, kalo ga salah nama tokonya “teenbook” nanti deh gue cek lagi
kalo ke Kokas. Penjelajahan pun dimulai. Rak-rak buku impor jadi sasaran awal,
kemudian pindah ke rak inspirative book, lalu pindah lagi ke rak komik, dan
ketika berbalik badan dari rak komik, mata gue langsung menjurus ke sebuah buku
bertuliskan “Lan Fang” entah rasanya seperti dapet undian, kaget bo, tanpa basa
basi tanpa harus gue baca sinopsisnnya langsung gue ambil itu buku, dan gue
mulai mencari siapa tau masih ada judul lain yang belum gue punya. Alhasil
setelah ngubek seisi toko, tak ada lagi buku Lan fang yang lainnya.
Yess ini sungguh kebetulan, karena bukan sekali
dua kali gue keliling gramedia buat cari buku-buku Lan Fang, namun hasilnya
selalu nihil. Tapi kali ini tanpa terbesit sedikitpun cari buku Lan fang, angin
meniup badan gue agar berbalik dari rak komik dan mata gue bagai busur panah
melesatkan anak panahnya tepat mengenai sasaran.
Akhir kata, happy reading untuk diri
sendiri.
0 comments:
Post a Comment
silahkan anda berkomentar