Entahlah rasa kehilangan itu ada ketika si pembeli mengelurkan si menny dari halaman rumah kami membawanya keluar, menjauh perlahan mulai tak terlihat sampai belakang mobil sudah tak tampak lagi. Bulir-bulir panas menggenangi bola mata, hangat namun tak tercucur. Banyak memori terukir bersamanya, teganya dirimu ketika aku mengemudi seorang diri kau buat aku kelabakan di jalan tol dengan ngadat ga mau melaju, mogokmu saat nanjak jembatan memberikan sumbangsih kemacetan beberapa KM, alarm mu yang suka tiba-tiba menyala sudah membuatku cukup bersabar menahan malu, AC mu yang ngadatan selalu membuatku mandi keringat, setir mu yang berat naujubillah membuatku harus dipijit seminggu 2x. Tapi kenangan manis pun tak kalah banyak, memilikimu sungguh nano-nano rasanya.
Bye bye Menny, semoga majikan barumu lebih berduit dari kami, hingga kau dirawat dan kembali cantik.
0 comments:
Post a Comment
silahkan anda berkomentar